Kamu tentu pernah mendengar istilah Anosmia diawal-awal pandemi dulu. Namun apa sebetulnya yang dimaksud dengan Anosmia itu? Secara singkat, Anosmia merupakan kondisi dimana seseorang tidak bisa mencium bau atau aroma tertentu dengan baik. Hal ini karena adanya gangguan pada indera penciuman. Mereka yang mengalami Anosmia, biasanya juga akan kehilangan nafsu makan. Meski demikian, Anosmia umumnya hanya bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya.
Penyebab Anosmia
Anosmia sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
1. Flu/hidung tersumbat
Setiap kita rasanya pernah mengalami influenza. Saat terkena influenza, hidung akan terasa mampat atau tersumbat. Hal ini biasanya akan makin diperparah dengan produksi lendir yang berlebih dirongga hidung. Alhasil, kemampuan hidung untuk mencium bau akan turut berkurang. Kondisi ini akan kembali normal, tak lama setelah tubuh kembali fit dan bugar.
2. Rhinitis
Seseorang yang mengalami rhinitis karena alergi biasanya akan mengalami reaksi tertentu seperti bersin, pilek, hingga gatal pada hidung. Hal ini karena adanya peradangan pada rongga hidung yang dipicu oleh alergen tertentu, misalnya debu atau udara dingin. Peradangan inilah yang kerap memicu terjadinya Anosmia.
3. Sinusitis
Sinusitis disebabkan oleh peradangan disekitar lapisan sinus. Layaknya rhinitis atau flu biasa, sinusistis pun dapat terjadi akibat infeksi virus atau alergi. Meski dalam beberapa kasus lain, sinusitis dapat pula terjadi karena polip hidung atau sistem imun yang lemah. Berdasarkan lama durasinya, sinusitis dibedakan menjadi 4 macam, yakni: sinusitis akut (yang berlangsung 2 hingga 4 minggu), sinusitis subakut (yang berlangsung 4 hingga 12 minggu), sinusitis kronis (yang berlangsung lebih dari 12 minggu), hingga sinusitis kambuhan yang hanya berlangsung selama beberapa kali dalam setahun. Nah, peradangan inilah yang kerap memicu timbulnya Anosmia pada penderita sinusitus.
4. Polip hidung
Seperti yang telah kita bahas tadi, sinusitus sejatinya dapat pula terjadi karena adanya polip hidung. Namun apa itu polip hidung? Polip hidung sendiri merupakan jaringan/daging lunak yang tumbuh pada saluran hidung. Seperti rhinitis, polip hidungpun biasanya terjadi karena adanya alergi tertentu. Jika ukuran polip masih terhitung kecil, biasanya tak ada gejala apapun yang akan dirasakan oleh penderitanya. Gejala baru akan timbul jika ukuran polip cukup besar. Dimana salah satu gejalanya ialah anosmia itu sendiri.
5. Pengaruh Antibiotik
Terlalu lama mengkonsumsi antibiotik juga dapat melemahkan sistem saraf dibagian hidung dan telinga. Dimana hal ini dapat pula menjadi pemicu terjadinya anosmia.
6. Faktor Usia
Selain pengaruh antibiotik, kerusakan saraf juga dapat terjadi karena penuaan. Karena di usia senja, saraf juga akan mengalami pelemahan. Meski jarang terjadi, hal ini pun dapat menjadi penyebab terjadinya anosmia.
7. Kekurangan nutrisi
Seperti yang kita tahu, tubuh membutuhkan nutrisi untuk dapat berfungsi dengan baik. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh. Hingga munculnya berbagai gangguan medis seperti anosmia.
Cara mencegah dan mengatasi anosmia
Tentu, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Jika belum terlanjur, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya anosmia, antara lain:
- Menghindari alergen atau pemicu alergi seperti debu dan asap
- Menghentikan kebiasaan merokok atau menjauhi paparan asap rokok
- Melakukan gaya hidup sehat
Lantas bagaimana jika anosmia sudah terlanjur dirasakan?
- Mengkonsumsi obat jenis dekongestan untuk meringankan gejala flu
- Mengkonsumsi antihistamin jika anosmia disebabkan oleh alergi
- Mengkonsumsi antibiotik (sesuai anjuran dokter)
- Menggunakan obat semprot yang mengandung steroid untuk meredakan gejala iritasi pada hidung
- Melakukan tindakan operasi (jika memang dianjurkan oleh dokter)
Nah, itulah berbagai hal yang perlu kamu ketahui tentang anosmia. Meski terkesan sepele, anosmia yang berlangsung secara terus-menerus dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan pada penderitanya. Dimana hal ini dapat berdampak pada malnutrisi dan penurunan berat badan. Itulah mengapa, penting bagi kamu untuk segera memeriksakannya, jika gejala anosmia sudah dirasa cukup mengganggu rutinitas keseharianmu.
1 comments On Kenali penyebab Anosmia hingga Cara Mengatasinya, Berikut Ini!
Pingback: What Exactly Is Anosmia? – UEL Blog's ()