Cara Memulai Gaya Hidup Slow Living, Lebih Santai Namun Tetap Produktif

Ferdinand

Manfaat Menjalani Gaya Hidup Slow Living

Kebanyakan dari kita hidup ditengah “budaya gila kerja”. Bahkan jika ada 10 hari dalam seminggu, mereka mungkin akan memaksimalkan seluruh hari itu untuk bekerja. Tak ada tanggal merah atau hari libur dikalender pribadi mereka. Karena pekerjaan telah menjadi prioritas yang paling utama. Budaya ini dikenal dengan istilah fast living atau hustle culture. Budaya yang mendorong seseorang untuk bekerja keras hingga melampaui limit atau batas kemampuannya. Budaya yang kerap kita jumpai dikota-kota besar seperti Jakarta.

Namun ditengah gaya hidup yang serba cepat ini, sejatinya ada gaya hidup lain yang bisa kamu jalani dengan ritme yang lebih santai namun tetap produktif. Yap, gaya hidup ini dikenal dengan istilah slow living. Meski terlihat lebih slow dalam menjalani rutinitas, mereka yang menerapkan gaya hidup ini sejatinya bukanlah orang-orang yang suka bermalas-malasan. Bisa dibilang, mereka justru merupakan orang-orang yang lebih fokus dan terarah dalam menjalani hidup. Mereka adalah orang-orang yang suka menikmati proses untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Dari sisi medis, gaya hidup slow living juga dinilai lebih sehat.

Lantas, bagaimana cara memulainya?

Cara Memulai Gaya Hidup Slow Living

Cara Memulai Gaya Hidup Slow Living

Sebagian dari kamu mungkin berpikir bahwa gaya hidup slow living sepertinya hanya cocok dijalani oleh mereka yang hidup di kota besar namun sudah sangat mapan atau mereka yang hidup di pedesaan dengan tingkat stres yang lebih rendah. Faktanya, gaya hidup ini bisa dijalani oleh siapa saja. Termasuk kamu yang masih berstatus sebagai karyawan biasa. Gimana caranya? berikut, beberapa hal yang bisa mulai kamu terapkan.

1. Mengurangi Kebiasaan Overthinking

Tergesa-gesa menjalani hidup hanya akan membuatmu semakin overthinking. Berapa banyak dari kamu yang mulai mengkhawatirkan hal-hal yang berada diluar kendalimu dan justru gagal fokus pada hal-hal yang mesti kamu kerjakan meski hari masih cukup pagi? Yap, mengurangi kebiasaan overthinking dapat membuatmu lebih santai dalam menjalani hidup. Alih-alih cemas akan hari esok, cobalah untuk lebih fokus menjalani hari ini.

2. Mengurangi Penggunaan Gadget

Tahukah kamu, bahwa durasi screen time atau menatap layar hp & komputer yang dianjurkan oleh WHO sebetulnya hanya selama maksimal 4 jam /hari (bagi orang dewasa). Maka lebih dari itu, akan ada beragam dampak buruk yang bisa kamu alami, mulai dari nyeri punggung, mata lelah, susah tidur hingga yang paling parah ialah mengalami adiksi atau kecanduan gadget. Nah, mereka yang menjalani gaya hidup slow living sadar betul akan hal ini. Itu mengapa, mereka biasanya akan mulai mengurangi penggunaan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Atau generasi sekarang biasa menyebutnya dengan istilah “detoks digital“. Saat makan misalnya, jika sebelumnya mereka terbiasa makan sambil menonton YouTube atau scroll-scroll di media sosial. Setelah menjalani gaya hidup ini, mereka belajar untuk betul-betul menikmati setiap suapan yang mereka makan tanpa terdikstraksi dengan hal-hal lain seperti gadget dan media sosial. Yap, mereka yang menjalani gaya hidup slow living tanpa sadar juga akan mulai mengedepankan mindfulness, yakni memberikan perhatian penuh pada hal apapun yang sedang mereka lakukan, termasuk hal-hal sederhana seperti saat mereka menikmati sepiring makanan.

3. Menyisihkan Waktu Untuk Beristirahat

Pernah dengar istilah attention span? Attention span merupakan durasi terlama dimana seseorang bisa fokus mengerjakan sesuatu hal sebelum terdistraksi dengan hal-hal lainnya. Dan menurut banyak sumber, rata-rata orang dewasa hanya mampu fokus selama 20 menit pertama. Mereka butuh waktu untuk beristirahat sejenak sebelum kembali mengerjakan hal tersebut. Ada yang mungkin pergi ke toilet, ada yang mungkin pergi untuk menyeduh kopi dan hal-hal lain sekedar untuk mengistirahatkan pikiran. Nah, dijeda waktu inilah kamu bisa betul-betul beristirahat dari kehidupan yang serba cepat dan sat set. Misalnya dengan berjalan-jalan ditaman sekitar kantor, mendengarkan musik atau radio, membaca buku, hingga melakukan meditasi atau yoga singkat diruang kantormu. Tak perlu takut tertinggal dari orang lain hanya karena kamu mengambil waktu untuk beristirahat sejenak. Karena kebiasaan ini sebetulnya justru akan membuatmu lebih produktif ketimbang mereka yang terus memaksakan diri untuk fokus meski pikiran sudah bercabang kemana-mana.

4. Berani berkata “tidak”

Dalam banyak budaya, menolak permintaan orang lain seakan menjadi hal yang amat tabu untuk dilakukan. Ada perasaan “nggak enak” untuk berkata tidak meski dalam hati, kita sebetulnya ingin menolak. Secara psikologis, yang kita takutkan sebetulnya adalah tanggapan dari orang tersebut saat kita berkata tidak untuk menolaknya. Ingat, kita tidak akan pernah mampu untuk “menyenangkan” semua orang. Sebaik apapun kita terhadap orang lain, akan selalu ada saja orang yang tidak menyukai kita. Dan tentu, itu berada diluar kendali dan jangkauan kita. Ada pepatah yang bahkan mengatakan bahwa “dalamnya hati siapa yang tahu?” Nah, alih-alih terus membebani diri dengan menjadi seorang people pleaser. Cobalah untuk mulai berkata tidak pada setiap permintaan yang ingin kamu tolak. Misalnya, saat ada temanmu yang ingin menitipkan sebuah berkas untuk di fotocopy atau nitip untuk dibelikan sesuatu diluar kantor. Hal ini akan membantumu memberikan batasan yang jelas pada hubungan pertemananmu dikantor.

Manfaat Menjalani Gaya Hidup Slow Living

Gaya Hidup Slow Living

Menjalani gaya hidup slow living akan membuatmu terhindar dari stres yang tidak perlu dan menjadikanmu pribadi yang jauh lebih mindful dalam menjalani kehidupan. Kamu juga akan lebih cepat menyelesaikan pekerjaan tertentu dan enggan untuk menunda-nunda sesuatu karena memiliki fokus yang jauh lebih baik ketimbang mereka yang tidak pernah mengambil waktu jeda atau istirahat. Kamu pun dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga atau pasangan diluar kesibukan kantor. Karena tidak ada lagi opsi lembur atau kerja hingga akhir pekan dalam jadwal harianmu. So, pilihan ada ditanganmu?

Artikel Lainnya

Bagikan:

Ferdinand

Dear GOD, Thank you so much for all Your stupid blessing to stupid people like me :)

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.