Kata orang, pernikahan merupakan komitmen seumur hidup yang harus mulai kita bangun sejak masih berpacaran. Masalahnya tak semua orang yang pernah dekat dengan kita juga memiliki komitmen yang sama untuk sampai ke jenjang pernikahan. Tak sedikit yang justru berujung pada toxic relationship dan berakhir begitu saja.
Mengapa demikian? Ada banyak hal yang melatarbelakangi hal ini, namun umumnya hal ini terjadi karena:
1. Terlalu banyak perbedaan
Sejatinya kita memang tidak akan pernah menemukan orang yang benar-benar sesuai dengan seluruh kriteria “pasangan yang kita idam-idamkan”. Akan selalu ada perbedaan yang harus kita selaraskan. Seperti kebiasaan, hobi, dan lain sebagainya. Dalam kasus yang lebih serius, banyak pasangan yang bahkan harus mengakhiri hubungan mereka karena perbedaan budaya dan agama yang memang sudah tidak mungkin lagi untuk disatukan.
2. Masih “ingin bebas”
Ada banyak pasangan yang telah menjalani hubungan percintaan selama bertahun-tahun, namun belum juga sampai pada jenjang pernikahan karena masih enggan untuk terikat dalam status pernikahan. Banyak dari mereka yang berpendapat bahwa menikah sama dengan menyerahkan kebebasan kita untuk melakukan ini dan itu yang bisa kita lakukan saat masih lajang. Seperti traveling, hangout, melanjutkan study, membeli ini dan itu, mengejar berbagai impian yang belum kita capai dan lain sebagainya.
3. Hanya ingin “have fun”
Tak sedikit orang yang menjalin hubungan hanya untuk mengusir sepi atau sekedar bersenang-senang. Tak salah memang, namun jika yang kamu kehendaki adalah sebuah hubungan yang “syukur-syukur” dapat sampai ke jenjang pernikahan. Maka sebisa mungkin, hindarilah tipe orang yang seperti ini. Karena sebelum berpacaran pun sebetulnya kamu sudah bisa menebak akan kearah mana hubungan yang kamu jalin dengan orang tersebut.
Bentuk-bentuk Komitmen dalam Sebuah hubungan
Nah, lantas bagaimana cara mengetahui keseriusan pasangan kita dan bentuk-bentuk komitmen seperti apa sajakah yang bisa mulai kita lihat dari dirinya?
1. Lihat bagaimana cara dia menyelesaikan konflik denganmu
Setiap hubungan tentu tak luput dan konflik dan masalah, tak terkecuali hubungan percintaan. Jika dalam menghadapi sebuah konflik tertentu dia terlihat ingin menang sendiri, dan tidak ada inisiatif untuk berkompromi atau mengusahakan jalan keluar. Maka saat nanti menikahpun ia belum tentu akan mengubah kebiasaan tersebut. Dari sini kita tahu, bahwa ia belum betul-betul memiliki komitmen untuk menikah atau siap untuk menghadapi konflik yang mungkin terjadi ketika telah berumah tangga nanti.
2. Lihat seberapa besar ia mau berkorban untukmu
Berkoban disini tak melulu soal materi. Namun juga soal waktu, keinginan, dan lain sebagainya. Ketika kamu atau pasanganmu memilih untuk mengesampingkan keinginan atau kesukaan kalian demi hubungan yang tengah kalian jalin. Maka itu artinya kalian betul-betul memiliki komitmen untuk berhubungan. Ketika kamu tengah melakukan hobi tertentu misalnya, jika ia rela menemanimu sekalipun ia sama sekali tidak menyukai hal tersebut. Itu artinya ia tengah mengorbankan sebagian waktu berharganya untuk menghargai hubungan yang tengah ia jalin denganmu. Tipe orang seperti inilah yang biasanya betul-betul memiliki komitmen untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius denganmu.
3. Lihat seterbuka apa ia menceritakan hal-hal tertentu denganmu
Orang-orang yang cukup terbuka dengan pasangannya, baik dalam hal-hal yang cukup umum maupun dalam hal-hal yang jauh lebih pribadi. Adalah orang-orang yang biasanya memiliki komitmen serta mendasari setiap hubungan yang mereka bangun diatas dasar “saling percaya”. Orang-orang seperti inilah yang biasanya telah cukup siap untuk menikah.
Tanpa sebuah komitmen, akan cukup sulit menyatukan setiap perbedaan yang akan kalian temui nanti. Sebab kesuksesan sebuah hubungan akan sangat bergantung pada setiap komitmen yang kalian buat 🙂